Staf khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini, membandingkan peristiwa yang dialami politikus NasDem Zulfan Lindan, dengan politikus PAN Asman Abnur yang mundur dari Menteri tahun 2019. PAN menjelaskan soal kondisi Menteri Asman mundur usai PAN mendukung Prabowo Subianto menjadi calon presiden (Capres) 2019.
Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN Viva Yoga Mauladi menjelaskan partainya sempat bergabung dengan koalisi pemerintahan Presiden Jokowi pada periode 2014-2019 lalu. Saat itu, PAN menempatkan Asman Abnur sebagai MenPAN-RB.
“Secara historis, saat periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi 20014-2019, PAN bergabung sebagai partai koalisi pemerintah dengan menempatkan kader terbaiknya Asman Abnur di kabinet. Memang sejak 1999 PAN selalu menjadi partai koalisi pemerintah,” jelas Viva dalam keterangannya, Sabtu (15/10/2022).
PAN, ujar Viva sempat berbeda pandangan dengan partai koalisi pemerintah saat Pilpres 2019 lalu. Saat itu, PAN mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Sementara, partai koalisi mendukung kembali Jokowi sebagai Capres 2019-2024.
“Menjelang pilpres 2019, sikap PAN berbeda dengan partai koalisi pemerintah. PAN mendukung Pak Prabowo (untuk kedua kalinya), sedangkan partai koalisi mendukung kembali Pak Jokowi sebagai calon presiden 2019-2024,” ucapnya.
Atas dasar itu, Viva menuturkan, PAN mengajukan pengunduran diri sebagai partai koalisi pemerintah. PAN, lanjut Viva, juga menarik Asman Abnur sebagai MenPAN-RB.
“Atas dasar itu, demi menjaga etika, fatsun, dan moral politik, PAN mengajukan pengunduran diri sebagai partai koalisi pemerintah. PAN juga menarik Pak Asman Abnur sebagai menteri MenPAN RB. Teknisnya, Pak Asman mengajukan surat pengunduran diri sebagai menteri,” paparnya.
“Jadi, mundurnya Pak Asman waktu itu bukan soal kinerja, namun karena soal politik. Karena jika dinilai soal kinerja, maka performance, output, dan kualitas kepemimpinan Pak Asman di nilai baik dan bagus,” tambahnya.
Terkait dengan kondisi saat ini, menurut Viva, Partai NasDem telah menyalonkan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di 2024 nanti. Sementara, Viva melihat NasDem masih menjadi bagian dari koalisi pemerintah.
“Saat ini, Nasdem secara resmi telah menyalonkan Mas Anies sebagai capres di Pemilu Presiden 2024 dan NasDem masih menyatakan sebagai bagian dari koalisi pemerintah. Sedangkan saat ini dari partai koalisi pemerintah belum ada satupun yang secara resmi menyalonkan seseorang di pilpres 2024,” kata Viva.
Viva menilai Zulfan Lindan telah menjadi korban dari politik antitesa. Sebab, perbuataan Zulfan Lindan membuat tafsir politik menjadi beragam.
“Dengan logika seperti ini maka sebenarnya bang Zulfan itu korban dari politik antitesa, karena pernyataannya membuat tafsir politik menjadi beragam. Seakan-akan NasDem mempersonifikasikan mas Anies sebagai antitesa Pak Jokowi,” ujar Viva.
Sebelumnya, Staf khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini, menanggapi persoalan penonaktifan yang dialami Politisi senior Partai NasDem Zulfan Lindan. Dia menyebut yang dialami NasDem saat ini pernah dialami PAN.
Faldo menceritakan ini lantaran dia pernah menjadi juru bicara PAN yang saat itu mengalami dilema serupa. Dia menyebut kala itu PAN juga mengalami dilema serupa yakni memiliki menteri di dalam pemerintahan Jokowi saat itu yakni MenPAN-RB Asman Abnur tapi di sisi lain sikap DPP PAN mengkritik keras pemerintahan Jokowi.
“Waktu itu ada kejadian PAN juga alami kondisi yang tidak jauh berbeda dengan hari ini yang terjadi di NasDem, PAN memiliki menteri bernama Pak Asman Abnur, MenPAN-RB yang perform, bagus performancenya, Pak Amien waktu itu, saya belajar juru bicara di situ bang, menjelaskan partai Allah partai setan waktu itu, Jokowi down, armageddon, jadi latihannya di situ, menjelaskan itu ke publik agar bisa diterima, lumayan,” kata Faldo saat acara diskusi Total Politik seperti dilihat detikcom di YouTube Total Politik, Sabtu (15/10/2022).
Tinggalkan Balasan