JAKARTA, KOMPAS.com – Partai Amanat Nasional (PAN) meminta Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy (Rommy) untuk aktif di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi yang mengaku mendapatkan informasi dari petinggi PPP bahwa pernyataan Romahurmuziy terkait KIB beberapa waktu belakangan bukanlah sikap resmi partai kabah itu.

Perlu diketahui, Rommy sempat mengungkap sinyal kebuntuan KIB dalam menentukan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

“Saya dapat informasi dari petinggi PPP bahwa sikap Mas Rommy adalah sikap pribadi, tidak mewakili Pak Mardiono dan pengurus harian DPP PPP,” kata Yoga kepada Kompas.com, Kamis (9/3/2023).

Jangan sampai sikap Mas Rommy melampaui kewenangan ketua umum dan pengurus harian DPP PPP,” lanjutnya. Yoga meminta Rommy itu tidak mengganggu soliditas dan kekompakan KIB. Apalagi, tambah dia, dengan pernyataan-pernyataan yang menyinggung dinamika pencapresan di KIB.

“Ayolah Mas Rommy, aktiflah di KIB agar dapat merasakan ikatan persaudaraan koalisi yang sudah terjalin dengan baik,” pinta Yoga.

“Jadi tidak berprasangka sendiri bahwa KIB akan bubarlah, akan pecahlah,” tambahnya.

Terkait pencapresan, Yoga menegaskan bahwa PAN hingga kini belum memutuskan pasangan calon (paslon) yang akan dibawa ke rapat KIB. Terkait nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang digadang bakal didukung PAN, menurutnya masih sebatas aspirasi kader PAN Jawa Tengah.

PAN, tambah Yoga, tetap memegang fatsun politik dan menjaga martabat diri bahwa Ganjar adalah kader PDI-P. “Semuanya tentu tergantung kepada Ibu Megawati (Ketum PDI-P). Tidak mungkinlah PAN main nyelonong,” tutur dia.

“PAN pada waktunya akan memutuskan paslon yang akan diperjuangkan di rapat KIB. Tidak mungkin PAN memutuskan paslon sendiri tanpa Golkar dan PPP,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Romahurmuziy khawatir KIB mengalami kebuntuan terkait penentuan capres-cawapres untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Apalagi, hingga saat ini, koalisi bentukan Partai Golkar, PPP, dan PAN itu masih belum menentukan capres-cawapres pilihan mereka.

“Betul (berpotensi tidak mencapai titik temu). Makanya saat ini partai-partai KIB juga membuka komunikasi dengan parpol-parpol lain,” ujar Romahurmuziy saat dimintai konfirmasi, Selasa (7/3/2023).

Romahurmuziy memaparkan, masing-masing partai di KIB memiliki aspirasinya masing-masing terkait pasangan capres dan cawapres. Misalnya seperti PAN yang mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir untuk maju di Pilpres 2024. Pilihan PAN itu berbeda dengan PPP dan Golkar, di mana PPP baru menentukan cawapres, yakni antara Sandiaga Uno atau Erick, sementara Golkar baru menentukan Airlangga Hartarto sebagai capres.