Pembangunan ekosistem digital di kawasan transmigrasi menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah tersebut.

Dengan ekosistem digital, konektivitas yang mendukung efisiensi di berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, dapat tercipta.

Menjawab kebutuhan ini, Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) menggagas kerja sama dengan Kementerian Transmigrasi untuk menciptakan ekosistem digital di kawasan transmigrasi.

Rektor UICI, Prof. Dr. Laode M. Kamaluddin menjelaskan bahwa sebagai kampus digital pertama di Indonesia, UICI memiliki visi untuk menjembatani kesenjangan teknologi di daerah terpencil, termasuk kawasan transmigrasi.

“Digitalisasi dapat membuka akses pendidikan tinggi tanpa batas geografis, memberikan layanan kesehatan yang lebih mudah dijangkau, dan meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat transmigrasi,” kata Prof. Laode pada Kamis (21/11/2024).

Wamen Transmigrasi Viva Yoga Mauladi menyambut positif gagasan ini. Ia menilai digitalisasi akan membawa perubahan signifikan bagi kehidupan masyarakat di kawasan transmigrasi.

“Ekosistem digital dapat menciptakan konektivitas yang mendukung efisiensi di berbagai sektor, mulai dari pendidikan hingga kesehatan,” ungkapnya.

Menurut Viva, peran transmigrasi dalam pembangunan nasional sangat strategis, khususnya di wilayah perbatasan.

Gagasan UICI untuk digitalisasi dianggap selaras dengan program transmigrasi modern yang diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat pertahanan nasional.

Di bidang pendidikan, UICI menawarkan solusi berbasis kampus digital yang dapat menjangkau masyarakat transmigrasi tanpa batas geografis.

“Melalui platform digital UICI, generasi muda di kawasan transmigrasi dapat melanjutkan pendidikan tinggi tanpa harus meninggalkan daerah asalnya,” jelas Viva.