Jakarta – Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais berencana akan mengalihkan dukungan ke Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto jika Anies Baswedan gagal melaju ke Pilpres 2024. Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan apakah Gerindra mau menerima dukungan partai yang memperjuangkan politik identitas.

“Semua terserah Pak Prabowo dan Gerindra, apakah mau menerima dukungan partai politik yang memperjuangkan politik identitas atau menolak,” kata Viva dikonfirmasi, Minggu (16/4/2023).

Viva menyebut rencana PAN itu akan menjadikan Prabowo hanya sebagai alternatif. Meski begitu, hal itu bergantung pada kebijakan masing-masing partai. Dia menegaskan partainya selalu mengedepankan keselarasan ideologi.

“Dan Pak Prabowo jadi orang kedua, ban serep, jika tidak jadi ijab kabul dengan orang pertama, he-he-he,” ujarnya.

“PAN tidak akan mencampuri urusan rumah tangga partai lain ya. PAN akan menjaga fatsun politik. Koalisi partai bukan sekedar angka-angka elektoral saja, namun yang lebih substantif lagi, yaitu keselarasan dalam ideologi partai,” sambungnya.

Sebelumnya, Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais punya alternatif lain di 2024 jika tokoh yang didukungnya, Anies Baswedan, tidak jadi nyapres. Amien Rais membuka peluang akan mengalihkan dukungan ke Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Hal tersebut disampaikan oleh Waketum Partai Ummat Buni Yani. Dia menjelaskan alasannya.

“Begini maksud Pak Amien. Kalimatnya adalah kalimat pengandaian atau conditional sentence dengan kata if (jika). Jika Anies tidak bisa maju jadi capres, maka terbuka Partai Ummat untuk mendukung Prabowo. Itu maksudnya,” kata Buni Yani kepada wartawan, Jumat (14/4/2023).

Amien sendiri juga telah bicara soal kemungkinan mendukung Prabowo tersebut dalam salah satu podcast di YouTube. Buni Yani mengatakan dukungan Partai Ummat ke Prabowo lebih rasional dibanding ke calon lain seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

“Pilihan ke Prabowo adalah pilihan yang lebih rasional bagi Partai Ummat dibanding memilih Ganjar Pranowo. Partai Ummat melihat Ganjar adalah kelanjutan dari Jokowi yang merupakan representasi oligarki yang kita lawan. Intinya, Partai Ummat tidak mungkin memilih Ganjar bila Anies gagal nyapres, makanya pilihan tertuju ke Prabowo,” tuturnya.

Sementara itu, Jubir Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya atau Tofa mengatakan politik akan bersifat dinamis hingga 2024. Dia menyebut dukungan ke Prabowo Subianto adalah pilihan alternatif.

“Seperti diketahui, politik itu dinamis. Tidak pasti, karena banyak hal mungkin akan terjadi kelak. Apalagi, soal Anies. Beliau banyak musuhnya sejak jadi Gubernur DKI. Banyak pihak secara tersembunyi maupun secara terbuka, memperlihatkan permusuhannya pada Pak Anies,” kata Tofa.

“Maka, pilihan selain Anies harus disiapkan. Menurut kami, tidak banyak tokoh politik yang punya frekuensi sama dengan basis Partai Ummat. Maksud saya, basis massa Partai Ummat, hanya terkoneksi dengan segelintir tokoh karena punya sejarah masa lalu,” sambungnya.